Apa yang ada di benak anda ketika melihat bis yang mengalami kecelakaan seperti gambar di samping? Ngeri? Prihatin? Berduka Cita? Sedih? Tentu berbagai berbagai perasaan berkecamuk di batin kita ketika melihatnya.
Gambar di samping adalah gambar kecelakaan yang terjadi di Indonesia, dimana hampir seluruh penumpangnya meninggal dunia. Tentu kita turut berduka cita dengan kejadian ini.
Apa yang kita rasakan, jika anda mendapatkan angka statistik bahwa ada 48 Ibu yang meninggal setiap hari atau jumlahnya sama dengan jumlah penumpang 1 bus? Artinya ada 2 Ibu yang meninggal setiap jam.
Atau jika kita mengetahui bahwa setiap 1 jam ada 10 bayi yang meninggal artinya ada 240 bayi yang meninggal per hari, atau jumlahnya sama dengan penumpang 1 pesawat, bayangkan berapa jumlah bayi yang meninggal dalam 1 minggu, 1 bulan atau mungkin 1 tahun?
Tentu banyak kondisi yang menyebabkan begitu tingginya angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia. Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kematian bayi, berbagai intervenssi melalui imunisasi, promosi kehamilan dan persalinan sehat, promosi pemberian ASI dan sebagainya. Dari beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dan organisasi masyarakat peduli Kesehatan Ibu dan Anak, ternyata pemberian ASI merupakan intervensi yang daya ungkitnya paling tinggi untuk menekan angka kematian Bayi, yakni 13%.
 |
| Sumber : Mercy Corps Indonesia |
Dari perbandingan ini dapat di simpulkan mengapa menyusui menjadi begitu penting, salah satunya karena menyusui merupakan intervensi dimana daya ungkitnya paling tinggi terhadap angka kematian Balita dibandingkan intervensi lainnya.
